Apa itu E-Commerce? Ini Jenis dan Perbedaannya dengan Marketplace

Kedishop Admin
05/12/2022

Perkembangan teknologi turut mempengaruhi tatanan kehidupan manusia saat ini, tak terkecuali dalam hal berbisnis. Salah satu peluang bisnis yang muncul akibat adanya internet yaitu e-commerce. Lantas, apa itu e-commerce? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

Pengertian E Commerce 

Electronic commerce atau e-commerce adalah seluruh kegiatan jual beli yang dilakukan lewat media elektronik. Sementara itu, dalam buku E-commerce: Implementasi, Strategi, dan Inovasinya, disebutkan bahwa e commerce adalah hasil teknologi informasi terhadap pertukarang barang, jasa, dan informasi lewat sistem elektronik seperti internet, televisi, dan jaringan komputer lainnya. Baca Juga : BPOM: Masih ada 6.001 Link Jualan Obat Sirup Tidak Aman di Ecommerce Sedangkan menurut penjelasan di buku E-Commerce: Suatu Pengantar Bisnis Digital. Disebutkan bahwa pengertian e commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, dan pemasaran barang maupun jasa lewat media elektronik berupa internet, televisi, WWW, atau jaringan komputer lainnya. Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa e-commerce adalah seluruh kegiatan jual beli yang dilakukan lewat media elektronik. Saat ini media elektronik yang sering digunakan untuk transaksi jual beli yaitu internet. 

Manfaat E-Commerce 

Kehadiran e-commerce memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut ini sejumlah manfaat yang ditawarkan oleh e-commerce. Baca Juga : Blibli (BELI) Suntik GOTO Rp1,3 Triliun Meski Sesama Ecommerce, Kenapa? Jangkauan luas Tidak terbatas waktu. Biaya relatif murah. Penjual tidak selalu menyediakan stok produk. Mempermudah pengelolaan transaksi dan pengiriman. Bisa membantu penjual untuk mengenali pelanggannya. Dapat membantu bekerja dari mana saja. Jenis Jenis E Commerce Jenis ecommerce ternyata sangat beragam. Setidaknya ada enam jenis e-commerce, berikut penjelasannya. 

1. Business to business (B2B) B2B adalah jenis e-commerce yang digunakan saat terdapat perusahaan yang menjual produk atau jasa kepada perusahaan lain. Biasanya, barang dan jasa yang diperjualbelikan berjumlah besar. 

2. Business to consumer (B2C) B2C merupakan istilah yang digunakan saat terdapat perusahaan yang menjual produk atau jasa ke konsumen. Umumnya pelanggan membeli produk dalam jumlah sedikit. Baca Juga : Pengguna Ecommerce Asia Tenggara Diprediksi Capai 413 Juta Orang pada 2025 

3. Consumer to consumer (C2C) C2C adalah istilah yang digunakan untuk transaksi jual beli antara dua individu secara online. Misalnya, saat seseorang menjual barang bekas kepada orang lain lewat internet. 

4. Consumer to business (C2B) Jenis jenis e commerce lainnya yaitu C2B. Istilah ini digunakan saat seseorang menjual produk atau jasa kepada perusahaan. 

5. Business to public administration (B2A) Sekilas B2A mirip dengan B2B, hanya saja pihak yang terlibat dalam e-commerce ini yaitu pengusaha dengan lembaga pemerintah. Misalnya, sebuah perusahaan menyediakan jasa pembuatan web kepada institusi. 

6. Consumer to public administration (C2A) Jenis e-commerce ini menyerupai C2B hanya saja transaksinya dilakukan oleh individu dengan institusi pemerintah. Model e-commerce ini sebenarnya jarang dijumpai di Indonesia. 

Contoh E Commerce di Indonesia Berdasarkan jenisnya, berikut sejumlah contoh e commerce yang ada di Indonesia. B2B: Electronic City, Ralali, dan Mbiz. B2C: Lazada, Blibli, dan Shopee. C2C: OLX, Tokopedia, dan Kaskus. C2B: Freelancer, Upwork, dan iStock. B2A: Qlue dan Accela. 

Perbedaan E Commerce dan Marketplace Selain e-commerce terdapat istilah marketplace yang sering kita dengar. Terdapat sejumlah perbedaan e-commerce dengan marketplace. Berikut ulasannya. 

1. Pengertian Jika dilihat dari pengertiannya, e-commerce bisa diartikan sebagai situs online yang digunakan untuk jual beli. Sedangkan marketplace adalah situs pihak ketiga yang menyediakan kategori produk dari beberapa penjual. 

2. Waktu dan biaya Umumnya marketplace tidak mengeluarkan biaya yang besar. Sedangkan e-commerce memerlukan biaya besar dan waktu yang lama untuk menciptakan platform tersebut. 

3. Akses pelanggan Jika dilihat dari aksesnya, marketplace relatif sulit memperoleh pelanggan. Sedangkan e-commerce lebih mudah mendapatkan pelanggan.


Sumber : https://ekonomi.bisnis.com/rea...